Tingginya Angka TBC di Kota Cirebon
Tingginya angka kejadian TBC di Kota Cirebon menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan pemangku kepentingan.
Data menunjukkan fluktuasi jumlah kasus TBC, dengan peningkatan signifikan di tahun 2023 mencapai 13.527 kasus. “Angka ini menekankan bahwa persoalan penanggulangan dan pengendalian TBC sangat memerlukan upaya serius dan berkelanjutan,” ungkap Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, Trimulyaningsih dalam kegiatan Peningkatan Keterlibatan Pemangku Kepentingan Penanggulangan Tuberkulosis Tingkat Kota Cirebon di Ruang Gotra Sawala, Bappelitbangda Kota Cirebon.
Trimulyaningsih menyoroti tingginya angka treatment coverage yang mencapai 185% di tahun 2024, namun treatment success rate masih rendah, yaitu 57%. Rendahnya angka kesembuhan ini disebabkan oleh kepatuhan minum obat pasien TBC yang masih rendah.
“Kepatuhan dan disiplin berobat pasien TBC masih rendah, sedangkan kepatuhan minum obat teratur sampai tuntas merupakan kunci keberhasilan dalam pengobatan pasien TBC,” tegasnya.
Selain itu, tantangan lain yang dihadapi adalah rendahnya angka penemuan kasus TBC dan meningkatnya kasus TBC Resisten Obat dengan angka keberhasilan pengobatan yang masih rendah.
Kepala Bappelitbangda Kota Cirebon, Drs. Agus Herdhyana, M.Si. menekankan pentingnya dukungan kebijakan dan kolaborasi lintas sektor dalam penanggulangan TBC. “Untuk mendukung percepatan eliminasi TBC di Kota Cirebon tahun 2030, diperlukan indikator yang terukur seperti Standar Pelayanan Minimal (SPM), target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDGs, dan target indikator program penanggulangan TBC,” jelasnya.