ZMedia Purwodadi

Dalam sepekan ini Bank - Bank di AS mengalami Kolaps, apakah dampak untuk Indonesia?

Daftar Isi


NASIONAL, -  Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan sejauh ini sektor keuangan di Indonesia masih aman dari dampak kebangkrutan Silicon Valley Bank di Amerika Serikat.

Menurutnya sektor keuangan di Indonesia masih berada dalam situasi yang sangat baik dengan pergerakan modal asing menuju emerging market. Arus modal menurutnya sudah masuk ke Indonesia.

"Indonesia Alhamdulillah masih dalam situasi baik dilihat dari pergerakan nilai tukar dan capital flow ke emerging market karena kita melihat dalam hal ini sudah masuk arus modal ke Indonesia," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (14/3/2023).

Dia memaparkan di bulan Februari saja ada modal masuk sebanyak US$ 22,9 miliar. 

Rinciannya untuk pembelian saham di Indonesia ada US$ 4,9 miliar dan pembelian obligasi sebesar US$ 17,9 miliar.

"Ini menimbulkan harga obligasi jadi lebih baik dan yield menurun," kata Sri Mulyani.

Di sisi lain, Sri Mulyani bilang kasus SVB sendiri kemungkinan tidak akan besar dampaknya seperti kejatuhan Lehman Brothers di tahun 2008 yang membuat krisis ekonomi global.

"Banyak yang katakan ini tidak akan menimbulkan seperti Lehman brothers moment seperti 2008. Kita harapkan Amerika serikat bisa stabilkan sektor keuangannya karena akan pengaruhi (sektor keuangan global)," kata Sri Mulyani.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menambahkan kemungkinan dampak dari bangkrutnya SVB bisa terjadi apabila ada afiliasi yang terjadi pada sektor keuangan di Indonesia.

Dampak karena afiliasi ini menurutnya sudah banyak terjadi di Eropa dan Inggris.

"Dia itu dampaknya kan menjalar kalau ada afiliasi, di Eropa dan Inggris ada afiliasi dan mereka mulai ambil langkah untuk antisipasi," ujar Suahasil di tempat yang sama.

Dia menyatakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri sudah menegaskan tak ada afiliasi yang terjadi pada sektor keuangan Indonesia dengan SVB.

"Afiliasinya langsung dari Indonesia untungnya tidak ada. OJK pun dalam keterangannya bilang dampak langsung tidak terjadi," kata Suahasil.